Forensik jaringan memiliki kemampuan untuk merekontruksi kejadian dengan menggunakan sistem yang menyimpan semua aktifitas lalu lintas data pada jaringan, sehingga investigasi dapat dilakukan dengan melihat kembali kejadian-kejadian yang telah terjadi dan melakukan analisa kejadian yang terjadi di masa lalu.
Berdasarkan kebutuhan diatas, maka suatu sistem forensik jaringan setidaknya terdapat beberapa proses, yaitu :
- Monitoring dan koleksi data : forensik jaringan pada dasarnya adalah audit terhadap penggunaan jaringan, seperti traffik, bandwidth dan isi data. Oleh karena itu setiap sistem network forensic diperlukan sistem monitoring dan penyimpanan data yang bisa digunakan sebagai bukti digital.
- Analisa isi data : dari semua data yang disimpan, tidak semuanya merupakan ancaman bagi keamanan sistem, sehingga diperlukan analisa data yang dapat mendeteksi data mana saja yang menggangu keamanan sistem. Hal ini juga berhubungan dengan masalah privacy, dikarenakan data-data yang dianalisa bisa saja merupakan data pribadi, sehingga diperlukan kebijakan khusus mengenai masalah ini.
- Source traceback : untuk pencegahan dari kemungkinan akan adanya serangan terhadap sistem keamanan jaringan yang akan datang diperlukan metode untuk mengetahui sumber dari serangan, sehingga dapat meminimalisir kejadian serupa di masa yang akan datang.
Perkembangan Sistem Forensik Jaringan
Saat ini ada beberapa sistem forensik jaringan yang dikembangkan baik untuk tujuan komersial maupun akademis. NIKSUN’s NetVCR dan NetIntercept adalah beberapa sistem komersial yang dijual dipasaran dan cukup banyak dipakai diperusahaan-perusahaan saat ini. Sedangkan untuk tujuan penelitian, sistem forensik seperti Honeytraps[13] dan ForNet[10] dikembangkan dengan metodelogi-metodelogi masing-masing. Dengan kata lain saat ini belum ada standart bagi suatu sistem forensik jaringan. Oleh karena itu juga diperlukan suatu usaha untuk membuat standarisasi sistem forensik jaringan.
Proses Forensik Jaringan
- Akuisisi
dan pengintaian (reconnaissance), yaitu proses untuk mendapatkan/mengumpulkan data volatil (jika bekerja pada sistem online) dan data non-volatil (disk terkait) dengan menggunakan berbagai tool.
- Analisa, yaitu proses menganalisa data yang diperoleh dari proses sebelumnya, meliputi analisa real-time dari data volatil, analisa log-file, korelasi data dari berbagai divais pada jaringan yang dilalui serangan dan pembuatan time-lining dari informasi yang diperoleh.
- Recovery, yaitu proses untuk mendapatkan/memulihkan kembali data yang telah hilang akibat adanya intrusi, khususnya informasi pada disk yang berupa file atau direktori.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar